A. Persiapan Kandang
a. Pengambilan
kotoran dari dalam kandang
Segera setelah panen selesai, kumpulkan semua
peralatan dan kemudian keluarkan dari dalam kandang untuk dibersihkan.
Keluarkan kototan yang bercampur dengan sekam dari kandang dengan cara dikeruk
dan dimasukan ke dalam karung bekas pakan kemudian segera dibawa jauh dari
lokasi kandang (segera dijual). Pada kandang panggung, hendaknya kotoran di
ambil setiap 3 hari sekali selama proses pemeliharaan ayam sehingga selain
dapat mengurangi amoniak juga akan mempercepat proses pembersihan kotoran dari
lingkungan kandang setelah panen.
b. Pencucian
kandang dan peralatan
Sebaiknya, pencucian peralatan dilakukan secara
pertahap yang dimulai pada saat alat habis digunakan. Contohnya feeder
tray (tempat pakan DOC) langsung dicuci pada saat habis digunakan
karena tempat pakan sudah diganti dengan tempat pakan gantung yang berbentuk
tabung (hanging feeder) kurang lebih saat umur ayam 10-14 hari. Demikian
pula dengan pemanas, chick guar dan sebagainya segera
dibersihkan dan disimpan dalam gudang penyimpanan alat jika sudah tidak
digunakan lagi. Proses pembersihan dan pencucian peralatan yang dilakukan
secara bertahap akan memperingan dan mempercepat pekerjaan setelah panen.
c. Disinfeksi
Kegiatan disinfeksi bertujuan membunuh kuman
yang ada didalam kandang sehingga diharapkan kandang steril dari kuman pada
saat DOC masuk pada periode berikutnya. Disinfeksi harus dilakukan secara
berlapis untuk antisipasi adanya kuman yang masih tertinggal saat disinfeksi.
Kegiatan disinfeksi dapat dilakukan dengan cara pengapuran, menyemprot kandang
larutan dengan disinfektan seperti formalin, iodin maupun dengan foging
(pengasapan) dengan antiseptik/disinfektan tertentu sehingga bisa menjangkau
seluruh bagian kandang.
Perlu diperhatikan bahwa, jika disinfeksi
kandang dilakukan mendekati masa chick inDOC, jenis
disinfektan/antiseptik yang digunakan adalah disinfektan yang tidak berbahaya
atau aman bagi ayam. Pilihlah disinfektan sesuai kemampuannya membunuh kuman
yang baik sesuai dengan kondisi setempat.
d. Istirahat/kosong
kandang
Istirahat/kosong kandang adalah masa dimana
tidak ada aktifitas di dalam kandang setelah kandang diberihkan dan disterilkan
dari kuman. Untuk kandang ayam jantan, periode itirahat kandang minimal 7 hari
atau optimalnya 14 hari dihitung dari kandang bersih karena masa pemeliharaan
ayam jantan relatif lama. Kosong kandang juga bisa diselingi dengan kegiatan
disinfeksi ulang dengan disinfektan yang berbeda dari disinfektan sebelumnya
untuk antisipasi kuman yang resisten terhadap jenis disinfektan tertentu. Jenis
dan merk disinfektan dapat dicari di poultry shop yang ada di
daerah setempat.
e. Pembuatan brooding (Induk
Buatan)
Sebaiknya brooding segera dbuat setelah kandang
dicuci dan dibersihkan dari kotoran. Tahapan untuk membuat brooding adalah
sbb:
- Jika
kandang postal, taburi seluruh lantai kandang (yang telah dikapur) dengan
ketebalan kurang lebih 5-7 cm dan kemudian diratakan agar ketebalan sekam
merata. Sedangkan pada kandang panggung, lantai slat dilapisi dahulu
dengan terpal sampai semua lantai tertutup kemudian baru dikapur dan
ditaburi sekam dengan ketebalan yang sama dengan kandang postal dan
kemudian diratakan.
- Sekat
kandang kurang lebih seperempat bagian atau disesuaikan dengan jumlah DOC,
kemudian dipasang tirai dalam dan plafon (plastik atau terpal yang
dipasang di atap kandang) untuk menstabilkan suhu dan mengurangi suhu yang
terbuang. Untuk kandang tingkat plafon hanya dipasang untuk brooding di
lantai atas saja karena lantai bawah sudah tertutup alas lantai atas.
- Di
dalam ruang brooding di pasang chick guard dari
seng dengan diameter 4,5 m untuk 1500 ekor. Usahakan tiap lingkaran chick
guard berisi 1500 ekor dengan satu pemanas gasolek atau 1 cimawar
besar. Hal ini untuk mempermudah mengontrol suhu, suhu lebih merata,
mempermudah pengawasan, mengurangi persaingan makan, dan membatasi
pergerakan ayam agar energinya tidak banyak terbuang. Tujuannya adalah
agar pertumbuhan ayam lebih seragam.
- Pasang
pemanas (brooder) di tengah-tengah lingkaran. Ketinggian brooder
dari litter kurang lebih 120 cm untuk gasolek dan 75 cm untuk cimawar.
- Pasang
koran di atas sekam sebanyak 3 lapis. Koran berfungsi agar ayam tidak
makan sekam, menabur pakan saat DOC baru saja ditebar untuk merangsang
makannya dan memberikan rasa nyaman pada ayam karena koran mampu menyimpan
panas sehingga bisa merangsang saraf di telapak kaki ayam yang akan
merangsang nafsu makan.
- Pasang
thermometer di tepi brooding dengan ketinggian 2-3 cm dari atas litter.
· Sebelum
DOC masuk cek semua alat dan pastikan semuanya berjalan dengan baik.
B. Periode Brooding
Masa brooding adalah masa yang
paling menentukan dalam kegiatan pembesaran ayam jantan. Jika diibaratkan
sebuah bangunan, brooding merupakan pondasinya. Jika pondasi
kokoh maka kita bisa mendirikan bangunan yang kokoh diatasnya. Keberhasilan
dalam periodebrooding akan berpengaruh baik berupa mortalitas
rendah, sistem imun (kekebalan) terbentuk dengan baik, ayam lebih seragam dan
pertumbuh bobot badan optimal. Kegagalan broodingakan berakibat
mortalitas awal tinggi, pertumbuhan terlambat, pertumbuhan ayam tidak seragam,
dan sistem imun tidak terbentuk dengan baik sehingga mudah terserang
penyakit.
Brooding yang nyaman
dipengaruhi oleh suhu, sirkulasi udara, kepadatan, cahaya, dan kondisi alas
kandang serta cara pemberian pakan dan minum yang tepat. Semuanya kondisi
tersebut harus terpenuhi sehingga harus dikelola dengan manajemen yang baik
dan dilaksanakan secara terpadu.
C. Pemberian Pakan dan Minum
Pakan dan air minum sangat menentukan
performance ayam karena dari pakan dan minumlah zat-zat yang dibutuhkan oleh
tubuh ayam seperti protein, karbohidrat, vitamin mineral dan sebagainya dapat
dipenuhi. Dengan demikian, peran peternak adalah memastikan pakan
dan minum yang berkualitas dapat terpenuhi sesuai dengan kebutuhannya sehingga
harus dikelola dengan manajemen yang benar.
1. Pemberian
Pakan
Pada prinsipnya pemberian pakan pada ayam jantan
adalah secara ad libitum sama seperti pada ayam broiler,
perbedaannya hanya cara pemberiannya saja. Pada ayam jantan, meskipun pakan
diberikan secara ad libitum namun harus diatur agar pakan
tidak banyak tercecer mengingat sifat ayam jantan yang lebih agresif dari pada
ayam broiler yang tenang.
Ayam jantan harus segera diberi pakan setelah
masuk brooding bersamaan dengan pemberian minum. Pakan
diberikan dengan sistem ad libitum terutama tujuh hari pertama
pakan harus selalu tersedia di dalam tempat pakan. Pemberian pakan secara adlibitum memungkinkanfeed
intake tercapai karena ayam dapat makan kapan saja. Dengan demikian,
kebutuhan nutrisinya akan terpenuhi untuk mendukung pertumbuhan, membentuk
kekebalan tubuh, serta meningkatkan keseragaman.
2. Pemberian
air minum
Sama halnya dengan pakan, pemberian minum sangat
mempengaruhi performance ayam. Air minum harus selalu ada (jangan sampai
kosong) dan mudah untuk dijangkau. Kekurangan air minum dapat berakibat
dehidrasi yang bisa berakibat kematian, feed intake yang
diharapkan tidak tercapai dan dan stess yang dapat menurunkan bobot badan.
Air merupakan komponen penyusun tubuh anak ayam
dengan persentase terbesar, yaitu 85% dan persentase ini sedikit menurun saat
anak ayam tumbuh menjadi dewasa, menjadi 60%. Perlu diketahui, di setiap organ
dan komponen tubuh sebagian besar terdiri atas air, yaitu darah 83%, otot
75-80%, otak 75% bahkan di dalam tulang persentase kandungan air mencapai 20%.
Dari angka dan persentase ini bisa kita ketahui bahwa air mempunyai fungsi dan
peranan yang begitu besar dan signifikan.
D. Pengaturan Tirai Kandang
Tirai kandang terdiri dari dari dua macam, yaitu
tirai luar dan tirai dalam. Tirai luar berfungsi untuk mengatur sirkulasi
udara. Udara bersih yang membawa oksigen dari luar kandang dibutuhkan untuk
mendorong dan mengeluarkan udara kotor yang mengandung amoniak dari dalam
kandang. Oksigen juga diperlukan ayam untuk mencukupi kebutuhan oksigen dalam
darahnya. Kandungan oksigen yang terbatas akan membuat darah penuh dengan CO2 sehingga
bisa mengakibatkan keracunan. Tirai dalam hanya digunakan pada saat periodebrooding yang berperan
membantu mempertahankan suhu agar suhu di dalam brooding stabil.
E. Penanganan Litter
Bahan litter bisa berupa sekam padi, jerami
padi, serbuk gergaji dan serutan kayu. Saat lepas brooding litter berfungsi
menyerap air dari feses ayam maupun dari tumpahan air minum. Dengan demikian,
litter berperan menjaga kelembapan dan mengurangi kadar gas yang berbahaya
seperti amoniak dan H2S.
Ketidakwaspadaan terhadap kondisi litter dapat
menimbulkan gangguan pada kesehatan ayam karena penyakit sering kali muncul
dipicu karena kondisi liter yang buruk. Menurut hasil penelitian
bahan litter yang paling baik adalah dari serutan kayu karena lebih optimal dalam
menyerap air dan tidak berdebu.
F. Mengendalikan Kanibalisme
Kanibalisme merupakan sifat alami ayam jantan
yang agresif. Sifat kanibal ayam jantan akan muncul jika ada pemicunya. Faktor
pemicu kanibalisme antara lain kepadatan kandang yang terlalu tinggi, ukuran
ayam yang tidak seragam dan kekurangan pakan. Kematian akibat kanibalisme
sebenarnya tidak terlalu banyak, namun jika tidak ditangani deangan serius akan
memicu ayam-ayam yang lainnya saling patuk. Hal ini dapat mengakibatkan
penurunan konsumsi pakan sehingga mengganggu pertumbuhan.
G. Mengatasi Sifat Nervous Ayam
Kejadian ayam “numpuk” dapat mengakibatkan kematian sampai 10 %. Ayam
“numpuk” adalah suatu kondisi dimana ayam jantan berkumpul secara serentak
dipojok kandang. Istilah ayam numpuk adalah suatu istilah yang digunakan oleh
para peternak ayam jantan khususnya di Tasikmalaya dan Ciamis untuk
mendeskripsikan kejadian kematian ayam yang diakibatkan karena ayam saling
bertumpuk dipojok kandang [http://www.fasimnews.com/]
|